HARUSSIMAK - Pemerintahan Turki kembali mengeluarkan dekrit pemecatan lebih dari 2 ribu polisi dan ratusan anggota militer terkait upaya kudeta pada Juli lalu. Personil kepolisian itu dipecat karena dinyatakan memiliki kaitan dengan ulama ternama Fethullah Gulen yang bermukim di Amerika Serikat. Pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Gulen mendalangi upaya kudeta di negeri itu pada 15 Juli lalu.
Dalam dekrit yang dimuat di jurnal resmi Turki, Official Gazette seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (17/8). Termasuk keputusan untuk menutup otoritas telekomunikasi TIB. Selain itu, juga termasuk keputusan pemecatan para staf otoritas teknologi komunikasi BTK.
Sebelumnya, dekrit yang dikeluarkan usai kudeta, pemerintahan Turki juga telah memecat ribuan aparat keamanan, serta memerintahkan penutupan ribuan sekolah swasta, badan-badan amal dan institusi-institusi yang diduga terkait Gulen.
Dalam dekrit terbaru ini termasuk pemecatan 2.360 perwira polisi, lebih dari 100 personel militer dan 196 staf di otoritas teknologi BTK. Dekrit ini dikeluarkan di bawah status keadaan darurat negara selama tiga bulan yang ditetapkan pemerintah Turki sejak 21 Juli lalu.
Selain puluhan ribu pegawai negeri yang diskorsing atau dipecat, lebih dari 35 ribu orang juga telah ditahan dalam operasi pembersihan besar-besaran yang dilakukan sejak upaya kudeta. Gulen sendiri telah membantah keterlibatannya dalam percobaan kudeta yang menewaskan lebih dari 200 orang itu.
0 comments:
Post a Comment